Rabu, 14 Maret 2012

Efek Terlalu Lama di Depan Komputer

PENGGUNAAN komputer jangka panjang sebelumnya tidak dikaitkan dengan kerusakan mata. Akan tetapi, temuan peneliti Jepang baru-baru ini, mengubah pandangan tersebut. Menurut peneliti, menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer akan meningkatkan risiko glaucoma pada orang-orang yang rabun jauh.

Keluhan paling umum setelah menghabiskan waktu di depan komputer adalah mata nyeri dan teriritasi. Kondisi ini, menurut peneliti, menunjukkan bahwa otot-otot yang mengontrol lensa fokus Anda sudah kelelahan. Selanjutnya:

1. Melihat layar komputer selama sembilan jam atau lebih sehari berkaitan dengan penyakit mata progresif, yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan kebutaan.
2. Melihat layar komputer selama Sembilan jam atau lebih meningkatkan risiko glaucoma pada orang-orang yang rabun jauh.
3. Sekitar lima persen kelainan bidang penglihatan disebabkan oleh terlalu lama menggunakan komputer.
4. Rabun jauh telah dikaitkan dengan glaucoma. Glaucoma merupakan penyakit di mana cairan tidak bisa keluar dari mata karena jaringan dalam iris (bagian mata yang berwarna) telah tersumbat.
5. Tekanan yang menumpuk dalam mata bisa merusak serat-serat saraf di belakang mata dan saraf optik.
6. Saraf optik pada mata yang rabun jauh lebih berisiko mengalami ganguan akibat stres komputer.
7. Jika kondisi ini dibiarkan dan Anda tidak mengurangi tekanan terhadap mata, kemungkinan diperlukan operasi untuk membuat saluarn pengaliran tambahan di dalam bagian putih mata.

Pencegahan
Untuk membantu mata yang sudah kelelahan dan mencegah mata kering, cobalah menyesuaikan layar monitor untuk mengurangi cahaya silau dan pantulan.

Selain itu, cobalah melatih mata dengan mengubah-ubah fokus antara benda dekat dan benda yang jauh. Lihatlah sesuatu di kejauhan hingga benda tersebut terlihat jelas. Kemudian lihat kembali selembar kertas di dekat Anda. Di awal-awal, mata akan memerlukan waktu untuk fokus. Tapi, terus lanjutkan hingga Anda bisa fokus dalam waktu cepat. Kemudian kembali bekerja dan ulangi latihan tersebut setiap satu jam.

Di samping itu, ahli fisioterapi juga menganjurkan Anda untuk sekali-sekali menggosokkan kedua telapak tangan dan menutupkannya di atas mata. Cara ini dinyatakan bisa membantu meredakan gejala mata lelah.

Cegah mata lelah di tempat kerja
Berikut beberapa langkah yang bisa menjadi panduan Anda:
1. Tempatkan layar Anda 20 hingga 26 inci jauhnya dari mata dan posisinya sedikit di bawah ketinggian mata.
2. Gunakan penjepit kertas dan letakkan tepat di samping layar komputer. Pastikan posisinya cukup dekat sehingga Anda tidak perlu mengayunkan kepala ke depan atau ke belakang saat hendak berlatih mengubah fokus mata.
3. Gunakan penerangan atau pencahayaan yang tidak terlalu silau. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan filter cahaya di layar komputer Anda.
4. Gunakan kursi yang bisa disesuaikan.
5. Pilihlah layar yang bisa dimiringkan dan diputar. Selain itu, keyboard yang bisa disesuaikan juga akan membantu.(MI/DNI)

Kamis, 19 Januari 2012

Makanan Khas Kota Bandung

Siomay

Makanan khas Bandung ini terbuat dari tepung aci dan ikan, 
diberi bumbu kemudian dikukus, dan disajikan 
atau dimakan dengan telur rebus, kol, tahu, 
kentang dan dicampur dengan saus kacang, 
yang sudah dibumbui, hampir sama dengan bumbu saos kacang batagor. 
Siomay ini terdapat di beberapa rumah makan, 
warung yang ada di kota Bandung.
(sumber : www.indonesia.travel)

Colenak

Orang Bandung memang pandai menciptakan makanan 
yang unik dengan nama yang unik pula. 
Seperti halnya dengan makanan yang terbuat 
dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar di atas arang 
yang kemudian ditaburi dengan saus gula merah 
dan kelapa parut yang diberi nama colenak, singkatan dari ‘dicocol enak’.
(sumber: www.indonesia.travel)

Peuyeum

Peuyeum atau tape singkong adalah makanan khas Kota Bandung 
yang memiliki rasa manis, sedikit asam dan beraroma alkohol. 
Peuyeum ini dibuat dari singkong yang difermentasikan. 
Orang sering mengatakan peuyeum sama dengan tape singkong, 
tetapi sebenarnya terdapat perbedaan yaitu peuyeum lebih kering daripada tape. 
Hal ini dikarenakan perbedaan dalam proses pembuatan dan penyimpanannya. 
Peuyeum dengan kualitas bagus yaitu peuyeum yang baunya dan rasanya enak, manis dan asam.
Peuyeum dapat ditemukan di toko oleh-oleh khas Bandung 
seperti di sekitar Terminal Leuwi Panjang, di Pasar Baru, dan di pasar-pasar tradisional.
(sumber: www.indonesia.travel)

Batagor

Batagor adalah singkatan dari bakso tahu goreng 
yaitu tahu yang diisi dengan campuran aci  (tepung tapioka) dan daging ikan tengiri. 
Teman makan batagor adalah siomay yang juga terbuat 
dari campuran aci (tepung tapioka) dan daging ikan tengiri, 
namun dibungkus dengan kulit pangsit. 
Keduanya dimakan dengan cara dicocol dengan saus kacang dan kecap. 
Makanan ini hampir dapat dijumpai 
di beberapa tempat yang menjual makanan khas Bandung. 
Batagor Kingsley dan batagor Riri adalah 
tempat yang wajib dikunjungi jika ingin mencicipi batagor khas Bandung.
(sumber: www.indonesia.travel)

Surabi

Surabi atau serabi adalah makanan khas orang Sunda 
yang bentuknya seperti pancake namun lebih kecil dan tebal, 
terbuat dari tepung beras. 
Surabi dibakar dengan menggunakan alat tradisional 
yaitu tungku dan cetakan khusus dari tanah liat. 
Surabi ini memiliki banyak rasa, 
dengan rasa yang dianggap paling original khas Sunda yaitu surabi oncom. 
Sementara itu, di sekitar kampus Enhaii di Jalan Setiabudhi, Bandung 
terdapat sederetan warung yang menjajakan surabi. 
Warung ini menawarkan surabi dengan berbagai rasa 
atau istilah dalam kamus kuliner mod
ern ‘topping’.

Genetika


Genetika berasal dari kata genetikos yang artinya “Genitive”. Genetika adalah bagian dari Biologi  yang mempelajari masalah gen, keturunan, dan variasi makhluk hidup. Juga mengenai bagaimana proses seseorang melanjutnkan gen-gen miliknya kepada anak-anaknya. Struktur molekul dan fungsi dari gen.   Misalnya saja tinggi, warna rambut, warna kulit dan warna mata.
Manusia mulai menggunakannya pada masa prasejarah, dengan penjinakan dan pengembangbiakan hewan dan tanaman  Pada masa modern ini genetika menyediakan alat yang penting dalam menyelidiki fungsi dari gen tertentu. Dalam organisme, informasi genetk pada umumnya dibawa dalam kromosom, yang mana ada di dalam struktur kimia molekul DNA tertentu.
Gen mengandung informasi yang pentung dalam mensintesis protein, yang mana memiliki peran penting dalam mempengaruhi, walau  dalam beberapa contoh, tidak sepenuhnya menentukan, phenotip akhir dari organisme. Karena Gen adalah Universal untuk semua organisme, genetik bisa diaplikasikan untuk semua sistem kehidupan. Dari virus hingga bakteri, melalui tanaman dan hewan jinak ke manusia. Walaupun sudah diketahui sejak jaman prasejarah, ilmu genetika modern yang memahami proses penurunan sifat dimulai dari George Mendel di abad 19.
Gen berada di dalam DNA. DNA adalah molekul yang tersusun dari ikatan empat neuclotid yang berbeda. Susunan Neucloid ini adalah informasi genetik yang bisa diturunkan. DNA biasanya muncul dalam bentuk ulinan ganda.
Genetika adalah ilmu yang mungkin memiliki potensi untuk mengubah dunia kesehatan kita di masa depan. Genetika mempengaruhi banyak aspek dari kehidupan seperti dalam balap kuda. Dalam balap kuda ketika karakteristik seperti kecepatan dan kekuatan dipilih untuk diteruskan ke generasi selanjutnya. Dalam pemilihan bibit, kita bisa memilih bibit yang unggul. Dalam Teknologi Rekombinasi DNA, unutk memproduksi insulin dan kimia lain untuk mengatasi penyakit.

Sejarah Kota Bandung



Pada dasarnya asal usul nama Bandung ini banyak sekali versinya.

Dalam buku tulisan Haryoto Kunto, dapat ditemukan bahwa kata Bandung, berasal dari kata Bandong, sesuai dengan penemuan sebuah negeri kecil oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva. Dan tercatat pula bahwa Dr. Andries de Wilde, seorang pemilik kebun kopi yang sangat luas di daerah ini, meminang seorang gadis dan kemudian menikahinya yang berasal dari Kampung Banong (di daerah Dago Atas).

Malah ada pula yang berpendapat Kata Bandung berasal dari sebuah nama pohon Bandong ‘Garcinia spec’ (Heyne : 1950 Jilid III, pada halaman 2233, menyebutkan bahwa Bandong ‘Garcinia spec’ sejenis pohon yang tingginya 10 - 15 m dan besar batangnya 15 - 20 cm, dengan batang tak bercabang. Pohon ini dieksploitasi setelah berumur 20 - 30 tahun, dengan cara menoreh kulit kayu sedalam 2 - 3 mm akan mengalirkan cairan kekuning-kuningan. Menurut Wiesner’s Rohstoffe digunakan untuk pengobatan, mewarnai pernis-pernis spirtus, lak emas ‘goudlak’, cat air dan fotografi. Jadi nama Bandung berasal dari Bandong yang sesuai dengan sebuah nama kampung yang telah ditemukan oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva di atas.

Menurut penulis buku Wisata Bumi Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Bandung juga artinya adalah persahabatan/perdamaian. Berasal dari Bahasa Kawi, Bandung artinya bersama-sama, bersahabat, bersaing, mendampingi, dan saling tolong menolong.

Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar BahasaIndonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.


Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari kata bendung.
Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu).
Akibatnya, daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 kilometer) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 kilometer) terendam menjadi sebuah danau besar yang kemudian dikenal dengan sebutan Danau Bandung atau Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil penelitian geologi, air Danau Bandung diperkirakan mulai surut pada masa neolitikum (± 8000 - 7000 sebelum Masehi). Proses surutnya air danau itu berlangsung secara bertahap dalam waktu berabad-abad.
Secara historis, kata atau nama Bandung mulai dikenal sejak di daerah bekas danau tersebut berdiri pemerintah Kabupaten bandung (sekitar decade ketiga abad ke-17). Dengan demikian, sebutan Danau Bandung terhadap danau besar itu pun terjadi setelah berdirinya Kabupaten Bandung.

Berdirinya Kabupaten Bandung
Sebelum Kabupaten Bandung berdiri, daerah Bandung dikenal dengan sebutan "Tatar Ukur". Menurut naskah Sadjarah Bandung, sebelum Kabupaten Bandung berdiri, Tatar Ukur adalah termasuk daerah Kerajaan Timbanganten dengan ibukota Tegalluar. Kerajaan itu berada dibawah dominasi Kerajaan Sunda-Pajajaran. Sejak pertengahan abad ke-15, Kerajaan Timbanganten diperintah secara turun temurun oleh Prabu Pandaan Ukur, Dipati Agung, dan Dipati Ukur. Pada masa pemerintahan Dipati Ukur, Tatar Ukur merupakan suatu wilayah yang cukup luas, mencakup sebagian besar wilayah Jawa Barat, terdiri atas sembilan daerah yang disebut "Ukur Sasanga".
Setelah Kerajaan Sunda-Pajajaran runtuh (1579/1580) akibat gerakan Pasukan banten dalam usaha menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat, Tatar Ukur menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, penerus Kerajaan Pajajaran. Kerajaan Sumedanglarang didirikan dan diperintah pertama kali oleh Prabu Geusan Ulun pada (1580-1608), dengan ibukota di Kutamaya, suatu tempat yang terletak sebelah Barat kota Sumedang sekarang. Wilayah kekuasaan kerajaan itu meliputi daerah yang kemudian disebut Priangan, kecuali daerah Galuh (sekarang bernama Ciamis).
Ketika Kerajaan Sumedang Larang diperintah oleh Raden Suriadiwangsa, anak tiri Geusan Ulun dari rtu Harisbaya, Sumedanglarang menjadi daerah kekuasaan Mataram sejak tahun 1620. Sejak itu status Sumedanglarang pun berubah dari kerajaan menjadi kabupaten dengan nama Kabupaten Sumedang. Mataram menjadikan Priangan sebagai daerah pertahanannya di bagian Barat terhadap kemungkinan serangan Pasukan Banten dan atau Kompeni yang berkedudukan di Batavia, karena Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) bermusuhan dengan Kompeni dan konflik dengan Kesultanan Banten.
Untuk mengawasi wilayah Priangan, Sultan Agung mengangkat Raden Aria Suradiwangsa menjadi Bupati Wedana (Bupati Kepala) di Priangan (1620-1624), dengan gelar Pangeran Rangga Gempol Kusumadinata, terkenal dengan sebutan Rangga Gempol I.
Tahun 1624 Sultan agung memerintahkan Rangga Gempol I untuk menaklukkan daerah Sampang (Madura). Karenanya, jabatan Bupati Wedana Priangan diwakilkan kepada adik Rangga Gempol I pangeran Dipati Rangga Gede. Tidak lama setelah Pangeran Dipati Rangga Gede menjabat sebagai Bupati Wedana, Sumedang diserang oleh Pasukan Banten. Karena sebagian Pasukan Sumedang berangkat ke Sampang, Pangeran Dipati Rangga Gede tidak dapat mengatasi serangan tersebut. Akibatnya, ia menerima sanksi politis dari Sultan Agung. Pangeran Dipati Rangga Gede ditahan di Mataram. Jabatan Bupati Wedana Priangan diserahkan kepada Dipati Ukur, dengan syarat ia harus dapat merebut Batavia dari kekuasaan Kompeni.
Tahun 1628 Sultan Agung memerintahkan Dipati Ukur untuk membantu pasukan Mataram menyerang Kompeni di Batavia. Akan tetapi serangan itu mengalami kegagalan. Dipati Ukur menyadari bahwa sebagai konsekwensi dari kegagalan itu ia akan mendapat hukuman seperti yang diterima oleh Pangeran Dipati Rangga gede, atau hukuman yang lebih berat lagi. Oleh karena itu Dipati Ukur beserta para pengikutnya membangkang terhadap Mataram. Setelah penyerangan terhadap Kompeni gagal, mereka tidak datang ke Mataram melaporkan kegagalan tugasnya. Tindakan Dipati Ukur itu dianggap oleh pihak Mataram sebagai pemberontakan terhadap penguasa Kerajaan Mataram.
Terjadinya pembangkangan Dipati Ukur beserta para pengikutnya dimungkinkan, antara lain karena pihak Mataram sulit untuk mengawasi daerah Priangan secara langsung, akibat jauhnya jarak antara Pusat Kerajaan Mataram dengan daerah Priangan. Secara teoritis, bila daerah tersebut sangat jauh dari pusat kekuasaan, maka kekuasaan pusat di daerah itu sangat lemah. Walaupun demikian, berkat bantuan beberapa Kepala daerah di Priangan, pihak Mataram akhirnya dapat memadamkan pemberontakan Dipati Ukur. Menurut Sejarah Sumedang (babad), Dipati Ukur tertangkap di Gunung Lumbung (daerah Bandung) pada tahun 1632.
Setelah "pemberontakan" Dipati Ukur dianggap berakhir, Sultan Agung menyerahkan kembali jabatan Bupati Wedana Priangan kepada Pangeran Dipati Rangga Gede yang telah bebas dari hukumannya. Selain itu juga dilakukan reorganisasi pemerintahan di Priangan untuk menstabilkan situasi dan kondisi daerah tersebut. Daerah Priangan di luar Sumedang dan Galuh dibagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Parakanmuncang dan Kabupaten Sukapura dengan cara mengangkat tiga kepala daerah dari Priangan yang dianggap telah berjasa menumpas pemberontakan Dipati Ukur.
Ketiga orang kepala daerah dimaksud adalah Ki Astamanggala, umbul Cihaurbeuti diangkat menjadi mantri agung (bupati) Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, Tanubaya sebagai bupati Parakanmuncang dan Ngabehi Wirawangsa menjadi bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha. Ketiga orang itu dilantik secara bersamaan berdasarkan "Piagem Sultan Agung", yang dikeluarkan pada hari Sabtu tanggal 9 Muharam Tahun Alip (penanggalan Jawa). Dengan demikian, tanggal 9 Muharam Taun Alip bukan hanya merupakan hari jadi Kabupagten Bandung tetapi sekaligus sebagai hari jadi Kabupaten Sukapura dan Kabupaten Parakanmuncang.
Berdirinya Kabupaten Bandung, berarti di daerah Bandung terjadi perubahan terutama dalam bidang pemerintahan. Daerah yang semula merupakan bagian (bawahan) dari pemerintah kerajaan (Kerajaan Sunda-Pajararan kemudian Sumedanglarang) dengan status yang tidak jelas, berubah menjadi daerah dengan sttus administrative yang jelas, yaitu kabupaten.
Setelah ketiga bupati tersebut dilantik di pusat pemerintahan Mataram, mereka kembali ke daerah masing-masing. Sadjarah Bandung (naskah) menyebutkan bahwa Bupati Bandung Tumeggung Wiraangunangun beserta pengikutnya dari Mataram kembali ke Tatar Ukur. Pertama kali mereka dating ke Timbanganten. Di sana bupati Bandung mendapatkan 200 cacah. Selanjutnya Tumenanggung Wiraangunangun bersama rakyatnya membangun Krapyak, sebuah tempat yang terletak di tepi Sungat Citarum dekat muara Sungai Cikapundung, (daerah pinggiran Kabupaten Bandung bagian Selatan) sebagai ibukota kabupaten. Sebagai daerah pusat kabupaten Bandung, Krapyak dan daerah sekitarnya disebut Bumi kur Gede.
Wilayah administrative Kabupaten Bandung di bawah pengaruh Mataram (hingga akhir abad ke-17), belum diketahui secara pasti, karena sumber akurat yang memuat data tentang hal itu tidak/belum ditemukan. Menurut sumber pribumi, data tahap awal Kabupaten Bandung meliputi beberapa daerah antara lain Tatar Ukur, termasuk daerah Timbanganten, Kuripan, Sagaraherang, dan sebagian Tanahmedang.
Boleh jadi, daerah Priangan di luar Wilayah Kabupaten Sumedang, Parakanmuncang, Sukapura dan Galuh, yang semula merupakan wilayah Tatar Ukur (Ukur Sasanga) pada masa pemerintahan Dipati Ukur, merupakan wilayah administrative Kabupaten Bandung waktu itu. Bila dugaan ini benar, maka Kabupaten Bandung dengan ibukota Krapyak, wilayahnya mencakup daerah Timbanganten, Gandasoli, Adiarsa, Cabangbungin, Banjaran, Cipeujeuh, Majalaya, Cisondari, Rongga, Kopo, Ujungberung dan lain-lain, termasuk daerah Kuripan, Sagaraherang dan Tanahmedang.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu Kabupaten yang dibentuk Pemerintah Kerajaan Mataram, dan berada di bawah pengaruh penguasa kerajaan tersebut, maka sistem pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki sistem pemerintahan Mataram. Bupati memiliki berbagai jenis symbol kebesaran, pengawal khusus dan prajurit bersenjata. Simbol dan atribut itu menambah besar dan kuatnya kekuasaan serta pengaruh Bupti atas rakyatnya.
Besarnya kekuasaan dan pengaruh bupati, antara lain ditunjukkan oleh pemilikan hak-hak istimewa yang biasa dmiliki oleh raja. Hak-hak dimaksud adalah hak mewariskan jabatan, ha memungut pajak dalam bentuk uang dan barang, ha memperoleh tenaga kerja (ngawula), hak berburu dan menangkap ikan dan hak mengadili.
Dengan sangat terbatasnya pengawasan langsung dari penguasa Mataram, maka tidaklah heran apabila waktu itu Bupati Bandung khususnya dan Bupati Priangan umumnya berkuasa seperti raja. Ia berkuasa penuh atas rakyat dan daerahnya. Sistem pemerinatahn dan gaya hidup bupati merupakan miniatur dari kehidupan keraton. Dalam menjalankan tugasnya, bupati dibantu oleh pejabat-pejabat bawahannya, seperti patih, jaksa, penghulu, demang atau kepala cutak (kepala distrik), camat (pembantu kepala distrik), patinggi (lurah atau kepala desa) dan lain-lain.
Kabupaten Bandung berada dibawah pengaruh Mataram sampai akhir tahun 1677. Kemudian Kabupaten Bandung jatuh ketangan Kompeni. Hal itu terjadi akibat perjanjian Mataram-Kompeni (perjanjian pertama) tanggal 19-20 Oktober 1677. Di bawah kekuasaan Kompeni (1677-1799), Bupati Bandung dan Bupati lainnya di Priangan tetap berkedudukan sebagai penguasa tertinggi di kabupaten, tanpa ikatan birokrasi dengan Kompeni.
Sistem pemerintahan kabupaten pada dasarnya tidak mengalami perubahan, karena Kompeni hanya menuntut agar bupati mengakui kekuasaan Kompeni, dengan jaminan menjual hasil-hasil bumi tertentu kepada VOC. Dalam hal ini bupati tidak boleh mengadakan hubungan politik dan dagang dengan pihak lain. Satu hal yang berubah adalah jabatan bupati wedana dihilangkan. Sebagai gantinya, Kompeni mengangkat Pangeran Aria Cirebon sebagai pengawas (opzigter) daerah Cirebon-Priangan (Cheribonsche Preangerlandan).
Salah satu kewajiban utama bupati terhadap kompeni adalah melaksanakan penanaman wajib tanaman tertentu, terutama kopi, dan menyerahkan hasilnya. Sistem penanaman wajib itu disebut Preangerstelsel. Sementara itu bupati wajib memelihara keamanan dan ketertiban daerah kekuasaannya. Bupati juga tidak boleh mengangkat atau memecat pegawai bawahan bupati tanpa pertimbangan Bupati Kompeni atau penguasa Kompeni di Cirebon. Agar bupati dapat melaksanakan kewajiban yang disebut terakhir dengan baik, pengaruh bupati dalam bidang keagamaan, termasuk penghasilan dari bidang itu, seperti bagian zakar fitrah, tidak diganggu baik bupati maupun rakyat (petani) mendapat bayaran atas penyerahan kopi yang besarnya ditentukan oleh Kompeni.
Hingga berakhirnya kekuasaan Kompeni-VOC akhir tahun 1779, Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak. Selama itu Kabupaten Bandung diperintah secara turun temurun oleh enam orang bupati. Tumenggung Wiraangunangun (merupakan bupati pertama) ankatan Mataram yang memerintah sampai tahun 1681. Lima bupati lainnya adalah bupati angkatan Kompeni yakni Tumenggung Ardikusumah yang memerintah tahun 1681-1704, Tumenggung Anggadireja I (1704-1747), Tumenggung Anggadireja II (1747-1763), R. Anggadireja III dengan gelar R.A. Wiranatakusumah I (1763-1794) dan R.A. Wiranatakusumah II yang memerintah dari tahun 1794 hingga tahun 1829. Pada masa pemerintahan bupati R.A. Wiranatakusumah II, ibukota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Karapyak ke Kota Bandung.

Berdirinya Kota Bandung
Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati RA Wiranatakusumah II, kekuasaan Kompeni di Nusantara berakhir akibat VOC bangkrut (Desember 1799). Kekuasaan di Nusantara selanjutnya diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).
Sejalan dengan perubahan kekuasaan di Hindia Belanda, situasi dan kondisi Kabupaten Bandung mengalami perubahan. Perubahan yang pertama kali terjadi adalah pemindahan ibukota kabupaten dari Krapyak di bagian Selatan daerah Bandung ke Kota Bandung yang ter;etak di bagian tengah wilayah kabupaten tersebut.
Antara Januari 1800 sampai akhir Desember 1807 di Nusantara umumnya dan di Pulau Jawa khususnya, terjadi vakum kekuasaan asing (penjajah), karena walaupun Gubernur Jenderal Kompeni masih ada, tetapi ia sudah tidak memiliki kekuasaan. Bagi para bupati, selama vakum kekuasaan itu berarti hilangnya beban berupa kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi bagi kepentingan penguasa asing (penjajah). Dengan demikian, mereka dapat mencurahkan perhatian bagi kepentingan pemerintahan daerah masing-masing. Hal ini kiranya terjadi pula di Kabupaten Bandung.
Menurut naskah Sadjarah Bandung, pada tahun 1809 Bupati Bandung Wiranatakusumah II beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Karapyak ke daerah sebelah Utara dari lahan bakal ibukota. Pada waktu itu lahan bakal Kota Bandung masih berupa hutan, tetapi di sebelah utaranya sudah ada pemukiman, yaitu Kampung Cikapundung Kolot, Kampung Cikalintu, dan Kampung Bogor. Menurut naskah tersebut, Bupati R.A. Wiranatakusumah II pindah ke Kota Bandung setelah ia menetap di tempat tinggal sementara selama dua setengah tahun.
Semula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti) kemudian ia pindah Balubur Hilir. Ketika Deandels meresmikan pembangunan jembatan Cikapundung (jembatan di Jl. Asia Afrika dekat Gedung PLN sekarang), Bupati Bandung berada disana. Deandels bersama Bupati melewati jembatan itu kemudian mereka berjalan ke arah timur sampai disuatu tempat (depan Kantor Dinas PU Jl. Asia Afrika sekarang). Di tempat itu deandels menancapkan tongkat seraya berkata: "Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!" (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!". Rupanya Deandels menghendaki pusat kota Bandung dibangun di tempat itu.
Sebagai tindak lanjut dari ucapannya itu, Deandels meminta Bupati Bandung dan Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten masing-masing ke dekat Jalan Raya Pos. Permintaan Deandels itu disampaikan melalui surat tertanggal 25 Mei 1810.
indahnya Kabupaten Bandung ke Kota Bandung bersamaan dengan pengangkatan Raden Suria menjadi Patih Parakanmuncang. Kedua momentum tersebut dikukuhkan dengan besluit (surat keputusan) tanggal 25 September 1810. Tanggal ini juga merupakan tanggal Surat Keputusan (besluit), maka secara yuridis formal (dejure) ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung.
Boleh jadi bupati mulai berkedudukan di Kota Bandung setelah di sana terlebih dahulu berdiri bangunan pendopo kabupaten. Dapat dipastikan pendopo kabupaten merupakan bangunan pertama yang dibangun untuk pusat kegiatan pemerintahan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, pembangunan Kota Bandung sepenuhnya dilakukan oleh sejumlah rakyat Bandung dibawah pimpinan Bupati R.A. Wiranatakusumah II. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa bupati R.A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung.
Berkembangnya Kota Bandung dan letaknya yang strategis yang berada di bagian tengah Priangan, telah mendorong timbulnya gagasan Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1856 untuk memindahkan Ibukota Keresiden priangan dari Cianjur ke Bandung. Gagasan tersebut karena berbagai hal baru direalisasikan pada tahun 1864. Berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal tanggal 7 Agustus 1864 No.18, Kota Bandung ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Keresidenan Priangan. Dengan demikian, sejak saat itu Kota Bandung memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai Ibukota Kabupaten Bandung sekaligus sebagai ibukota Keresidenan Priangan. Pada waktu itu yang menjadi Bupati Bandung adalah R.A. Wiranatakusumah IV (1846-1874).
Sejalan dengan perkembangan fungsinya, di Kota Bandung dibangun gedung keresidenan di daerah Cicendo (sekarang menjadi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat) dan sebuah hotel pemerintah. Gedung keresidenan selesai dibangun tahun 1867.
Perkembangan Kota Bandung terjadi setelah beroperasi transportasi kereta api dari dan ke kota Bandung sejak tahun 1884. Karena Kota Bandung berfungsi sebagai pusat kegiatan transportasi kereta api "Lin Barat", maka telah mendorong berkembangnya kehidupan di Kota Bandung dengan meningkatnya penduduk dari tahun ke tahun.
Di penghujung abad ke-19, penduduk golongan Eropa jumlahnya sudah mencapai ribuan orang dan menuntut adanya lembaga otonom yang dapat mengurus kepentingan mereka. Sementara itu pemerintah pusat menyadari kegagalan pelaksanaan sistem pemerintahan sentralistis berikut dampaknya. Karenanya, pemerintah sampai pada kebijakan untuk mengganti sistem pemerintahan dengan sistem desentralisasi, bukan hanya desentralisasi dalam bidang keuangan, tetapi juga desentralisasi dalam pemberian hak otonomi bidang pemerintahan (zelfbestuur)
Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Bandung di bawah pimpinan Bupati RAA Martanagara (1893-1918) menyambut baik gagasan pemerintah kolonial tersebut. Berlangsungnya pemerintahan otonomi di Kota Bandung, berarti pemerintah kabupaten mendapat dana budget khusus dari pemerintah kolonial yang sebelumnya tidak pernah ada.
Berdasarkan Undang-undang Desentralisasi (Decentralisatiewet) yang dikeluarkan tahun 1903 dan Surat Keputusan tentang desentralisasi (Decentralisasi Besluit) serta Ordonansi Dewan Lokal (Locale Raden Ordonantie) sejak tanggal 1 April 1906 ditetapkan sebagai gemeente (kotapraja) yang berpemerintahan otonomom. Ketetapan itu semakin memperkuat fungsi Kota Bandung sebagai pusat pemerintahan, terutama pemerintahan Kolonial Belanda di Kota Bandung. Semula Gemeente Bandung
Dipimpin oleh Asisten Residen priangan selaku Ketua Dewan Kota (Gemeenteraad), tetapi sejak tahun 1913 gemeente dipimpin oleh burgemeester (walikota).


Read more: http://bandung.blogspot.com/2008/05/sejarah-bandung.html#ixzz1juOtaeOS

Tips Membuat Rambut Menjadi Lembut & Halus

http://weche94.files.wordpress.com/2008/11/smooth.jpg
Memang rambut merupakan mahkota yang indah bagi seorang perempuan. Ada kurang lebih 100.000 helai rambut di kepala dan setiap helai tumbuh dalam waktu 2 hingga 6 tahun. Suatu hal yang normal bila 50 hingga 100 helai rambut mengalami kerontokan setiap hari. Karena biasanya rambut yang rontok akan tumbuh rambut baru kembali. Fungsi evolusioner dari rambut adalah melindungi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin.
Rambut yang sehat dan rapi akan mempengaruhi penampilan seseorang. Tetapi bila rambut anda kaku dan susah diatur, cobalah anda lakukan perawatan dengan masker strawberry agar rambut anda lembut dan tidak menimbulkan efek samping. Hal ini dikarenakan keasaman dari buah strawberry yang mengandung formula tertentu sehingga membuat rambut menjadi lebih lembut, halus dan mengkilap.
Untuk langkah awal, lumatkan 8 buah strawberry lalu campurkan dengan 1 sendok makan mayonnaise. Setelah itu cucilah rambut anda hingga bersih lalu oleskan campuran tersebut sambil anda lakukan pemijatan yang lembut.

Langkah selanjutnya, setelah anda melakukan pengolesan dan pemijatan kepala anda, tutuplah kepala anda dengan shower cap. Bungkuslah dengan handuk yang telah anda rendam dengan air hangat. Biarkan selama kurang lebih 30 menit. Lalu bilas dan cuci kembali hingga benar-benar bersih. Agar hasilnya lebih maksimal sebaiknya anda biarkan kering secara alami tanpa bantuan hairdryer. Tertarik untuk mendapatkan rambut halus dan lembut seperti sutera? Silakan anda mencoba langkah diatas.

Tips Agar Tubuh Menjadi Langsing

Tips menjadi langsing – Ada beberapa cara untuk menjadi langsing. Sebetulnya orang ideal itu adalah orang yang berat dan tinggi badannya imbang. Tapi bukan berarti misalnya berat badan 80 kg dan tinggi badan 80 cm. Tapi dengan berat badan yang normal seperti tinggi badan 170 cm dengan berat badan 60 kg, itu juga termasuk dengan ideal.

Bukan masalah mudah untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi jika kita menjaga pola makan dan hidup sehat dengan olah raga yang teratur mungkin dapat menurunkan berat badan. Tapi jangan berlebihan, karena sebaliknya malah dapat membuat kita sakit.
Bayangkan saja kalu badan kita dapat ideal. Pasti kita tidak dipandang sebelah mata atau kita dapat mendapatkan cewek dengan mudah. Ada beberapa tips untuk menurunkan berat badan.
Seperti :
1. Makan Seperlunya Tapi Bergizi Cukup
Makan sebelum lapar dan hentikan makan sebelum kenyang adalah kebiasaan yang baik bagi orang yang kelebihan berat badan. Hitung semua unsur kandungan dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi seperti kalori, lemak, protein, karbohidrat, lemak, kolesterol, vitamin, mineral, dan lian sebagainya jangan sampai kekurangan dan jangan sampai kelebihan.
Puasa setiap hari pun sangat bagus bagi yang ingin menjadi kurus / ramping selama ketika sahur dan buka puasa tidak over acting makannya. Cara ini tidak hanya untuk orang islam saja dan apabila dilakukan secara benar akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.
2. Ubah Dan Ganti Kebiasaan Makan Cemilan Sampah / Junk Food
Kalau belum kenyang mungkin ada suatu dorongan nafsu untuk makan sesuatu yang ringan-ringan. Banyak yang terjebak untuk mengkonsumsi makanan samapah alias junk food yang tidak mengandung gizi berarti dan cenderung dapat memberi dampak buruk pada tubuh akibat kandungan gula, garam, lemak, kolesterol, dsb yang melebihi ambang batas masuk ke perut kita.
Mulai saat ini ganti saja makanan sampah yang menjadi teman anda di kala agak lapar dengan sayur-sayuran segar yang bersih dan higienis. Memang rasanya tidak begitu enak, namun yang harus kita pikirkan adalah manfaatnya bagi tubuh kita.
3. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Hindari menghisap rokok secarang langsung maupun tidak langsung dari perokok yang ada di sekitar kita, tidur dan istirahat yang cukup porsinya, olah raga yang teratur, medical check up secara rutin, makan makanan yang bergizi tanpa banyak bahan kimia, dan lain sebagainya.
4. Mengubah Kebiasaan Minum
Minumlah banyak air putih yang banyak minimal delapan gelas perhari untuk menjaga metabolisme tubuh kita serta menghindari terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh kita. Bagaimana pun juga air putih yang higien tetap air minum yang paling sehat untuk kita konsumsi.
Upayakan tidak minum air dingin ketika perut kita berisi makanan agar lemak bisa tercerna dengan baik dan tidak menggumpal / mengendap pada sistem pencernaan kita. Minumlah air bersuhu normal suam-suam kuku atau yang hangat demi kebaikan perut kita.
Hindari minuman yang mengandung gula, soda, kafein, energi instan, alkohol, dan lain sebagainya agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh kita. Pada minuman pun terkadang mengandung suatu kandungan yang lebih besar dari makanan yang kita makan.
5. Aktif Beraktivitas Dan Sering Olahraga Fisik
Biasakan rutin dan rajin berolahraga fisik yang cukup berarti dan bisa membuat badan kita mengeluarkan banyak keringat dan melelahkan. Jangan berolah raga yang hanya menggunakan otak seperti catur, bridge, menembak, dan lain-lain.
Dalam kehidupan sehari-hari pun jangan sampai lepas dari aktivitas fisik yang membakar kalori kita seperti apabila bepergian jarak pendek jangan menggunakan kendaraan, jarak menengah dengan sepeda, ke atas dengan naik tangga bukan naik lift, cuci baju jangan paki mesin, cuci piring dengan tangan sendiri, dan sebagainya.
Semangat, niat dan kerja keras anda sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hati-hati dengan teknik atau metode menguruskan / melangsingkan tubuh secara instan dengan bahan kimia, obat-obatan dan lain sebagainya yang mungkin dapat memberikan efek yang berbahaya bagi kesehatan tubuh anda. Ayo semangat… tinggalkan karung beras yang anda bawa ke mana-mana.